Surabaya, mmb.pens.ac.id – Empat mahasiswa PENS mencatat sejarah baru dengan meraih Juara 1 (Medali Emas) Kategori Video Digital Pendidikan pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Berkolaborasi strategis dengan grup band lokal Ponorogo, HOMPIMPAH, para mahasiswa ini tergabung dalam Tim Gambreng, terdiri atas Agri Dwika Aprelio dan Hasnah Aulia Zahra dari Program Studi Diploma Tiga Teknologi Multimedia Broadcasting, serta Ikhsan Nuralim dan Ezar Muhammad Ilham dari Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Multimedia yang dibimbing langsung oleh Aji Sapta Pramulen, S.T., M.T, dosen Program Studi Teknologi Multimedia Broadcasting. Prestasi ini menjadi semakin istimewa karena PENS baru pertama kali mengikuti LIDM, namun langsung menyabet juara tertinggi dari 233 tim yang berpartisipasi dari seluruh perguruan tinggi Indonesia. Hanya 20 tim yang berhasil melaju ke babak final.
Tim Gambreng menghadirkan karya video berjudul “Demi Waktu”, sebuah sajian edukatif bertema kesehatan yang telah resmi mendapatkan pencatatan hak cipta dari Kementerian Hukum Republik Indonesia. Karya ini melewati proses seleksi ketat, mulai dari seleksi internal perguruan tinggi, seleksi nasional, hingga akhirnya dipresentasikan dalam babak final pada Senin hingga Kamis (1–4/12), di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Isu yang diangkat berfokus pada Penyakit Tidak Menular (PTM) yakni kardiovaskular, diabetes, kanker, dan penyakit pernapasan kronis. Sebab tim meyakini bahwa mewujudkan talenta emas Indonesia 2045 harus dimulai dari masyarakat yang sehat.
Video ini disusun dengan pendekatan ekspositoris berbasis storytelling, minim dialog namun kuat dalam bahasa visual, atmosfer, dan simbol yang dekat dengan keluarga Indonesia. Adegan keseharian seperti menikmati kopi manis atau gorengan dipilih untuk membangun kedekatan emosional sekaligus menyampaikan pesan risiko PTM. Secara teknis, karya ini mengikuti prinsip mise en scène dan membagi narasi menjadi tiga babak yang menggambarkan perjalanan seorang anak dalam keluarga dengan riwayat penyakit tidak menular. Keselarasan antara riset kesehatan, regulasi pemerintah (UU dan Permenkes), serta strategi visual membuat “Demi Waktu” tampil menonjol di antara ratusan karya lainnya.
Sebagai dampak nyata, Tim Gambreng juga melakukan rangkaian sosialisasi PTM serta pemutaran film “Demi Waktu” pada Hari Jantung Sedunia dan Hari Kesehatan Nasional. Melalui pre-test dan post-test, terjadi peningkatan signifikan dalam kesadaran masyarakat mengenai bahaya PTM. Kolaborasi dengan HOMPIMPAH lewat lagu “Kembali Bersama” semakin memperluas dampak edukasi. Pada setiap penampilan panggung, video “Demi Waktu” diputar melalui videotron HOMPIMPAH dan disaksikan ratusan hingga ribuan penonton. Perpaduan seni dan edukasi ini menciptakan pengalaman emosional yang kuat dan mempertegas pesan kampanye kesehatan yang dibawa tim.
Dalam babak final, Tim Gambreng menyampaikan presentasi yang disebut banyak peserta sebagai salah satu yang paling emosional dan berkesan di LIDM 2025. Di tengah penjelasan, chorus “Kembali Bersama” dinyanyikan langsung untuk menguatkan pesan cinta, kehilangan, dan harapan. Ruangan final LIDM pun larut, seluruh peserta mengayun tangan mengikuti irama gitar saat bagian reff menggema menjadi penutup.
Melalui karya ini, Tim Gambreng mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan bukan hanya demi diri sendiri, tetapi juga demi orang yang dicintai. “Ingat, banyak orang yang rela mati untuk mereka yang tersayang. Namun, tidak banyak orang yang rela terus hidup untuk orang yang mereka sayangi,” ungkap Agri Dwika Aprelio, Ketua Tim Gambreng.
Keberhasilan meraih medali emas pada partisipasi perdana di LIDM membuktikan bahwa mahasiswa PENS memiliki kapasitas inovatif dan kreatif dalam menjawab persoalan bangsa melalui multimedia. Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan bersaing di tingkat nasional. PENS bangga atas pencapaian Tim Gambreng, sebuah bukti bahwa kolaborasi, kreativitas, dan kepedulian dapat melahirkan dampak nyata bagi masyarakat. (haz)
